Mata Yuna masih sembab akibat tangisanny tadi. Namun perasaannya menjadi lebih baik setelah menangis. Apalagi ditemani teman curhatnya, Lee Donghae.
"16 tahun silam, ayahku memungut seorang bayi di dekat tempat sampah kantornya. Waktu itu, hari sudah senja. Ayahku curiga ketika lwat di daerah situ. Karena ada suara bayi menangis, namun bayinya tidak terlihat ada dimana. Setelah ayahku mendekati tempat samaph itu, barulah terlihat ada seorang bayi perempuan disana." kenang Donghae tersenyum.
"lalu, Ayahmu langsung membawanya kerumah?" tanya Yuna antusias
"iya. Tapi, disitu kami sempat berdebat hebat. Aku sangat ingin punya adik perempuan. Tetapi ibuku tdak mau mengasuhnya. Ayahku sempat dilema saat itu. Tapi setelah aku meyakinkannya, barulah ayah mau mengurusnya" lanjutnya
"tapi kan Ibumu tak mau mengurusnya. Bagaimana caramu menggantikan popok dan sebagainya?" Yuna makin antusias mendengar cerita Donghae
"memang tidak. Aku dan Ayah yang mengurusnya. Kami berdua berjaga malam bergantian. Tetapi, lebih sering aku yang bangun. Biasanya dia meminta susu atau minta digantikan popok. Awalnya dia memang tidak suka, tapi lama kelamaan, dia malah tidak akan berhenti menangis sebelum aku yang melakukannya. hahaha.. Namanya pun aku yang berikan. Waktu itu, aku sangat disayang oleh guru TK ku. Jadi, aku memberikan nama Eun Young padanya. Supaya bisa menyayangiku sama seperti guru favoritku itu.." ceritanya dengan perasaan yang berbunga - bunga
"pantas Donghae Niisan sangat sayang pada Eun Young.." batin Yuna
"ah iya.. Niisan bisa menggantikan popok dan membuatkan makanan untuk Eun Young, belajar darimana?" tanya Yuna penuh senyum
"Ayahku yang mengajarkannya. Sampai mandipun dia juga aku yang memandikannya. Aku ingat sekali wajah lucunya itu ketika mandi. Dia selalu tertawa kalau kami sedang mandi bersama. Mungil dan imut - imut. Itulah Eun Young.." jelas Donghae
"waaah.. sampai mandi bersama juga ya. Niisan hebat sekali.. baru umur 5 tahun sudah bisa mengurus adik dengan baik.." takjub Yuna
"hahaha.. 6 bulan pertama Ayah yang mengurusnya. Namun setelah dia sudah mulai bisa merangkak, barulah aku yang mengurusnya. Aku ingat ketika dia pertama kali baru bisa merangkak. Ketika aku pulang dari TK, dia langsung menghampiriku. Berteriak 'aaaaaaaa' dengan semangat. Aku membalasnya dengan pelukan dan kami main bersama sampai lelah. Ketika baru bisa berbicara, namaku lah yang disebutnya pertama. Dia bilang 'ohhaee.. ppa..' Ayah dan Ibuku terkejut sekali mendengarnya! sampai ayahku berkata 'kalau maunya sama kamu terus, dia lebih pantas disebut sebagai anakmu ya.. Bandingkan anak ayah.. Ayah jadi iri padamu..' padaku. hahaha.." carita Donghae ceria.
"waaaahh... Niisan benar - benar sayang sekali ya padanya.." iri Yuna
"Heechul tak pernah cerita ya? Dia juga tak kalah sayang padamu kok! Memang dasar dianya saja yang gengsi.." ucap Donghae sambil mengacak - acak rambut Yuna
"aku kaget sekali ketika kerumah Niisan,, Ibu Niisan marah - marah dan mengatakan kalau Eun Young itu anak pungut. Aku pikir itu hanya candaan dan tidak benar. Ternyata memang benar ya.." Yuna kembali terunduk
"tidak apa. Memang agak berat untukmu. Dia teman pertamamu kan? wajar kalau kau sangat shock mendengarnya. Tapi kuharap, kau tidak meninggalkannya ya. Sebenarnya, Eun Young itu juga gadis yang kesepian. Sama sepertimu. Kau ingat Yurika kan? Sekarang Yurika benar - benar memejokkannya dan selalu mengejeknya dari belakang tanpa alasan yang jelas. jadi.."
"aku mengerti. Tentu tak akan aku tinggalkan dia. Mau darah campuran, anak pungut, atau apapun itu, aku akan selalu ada disisinya. Walaupun nanti teman - teman akan tau dan mengejeknya, aku yang akan menjadi tamengnya. Niisan boleh membenciku jika aku melanggar janjiku dan meninggalkan Eun Young.." ucap Yuna mantap sambil memberikan jari kelingkingnya kepada Donghae. Mata Donghae berkaca - kaca dibuatnya.
"ok.. jeongmal gomawo.." katanya lirih
"no problem.." balas Yuna dengan mengedipkan mata. Teeng.. suara kaleng jatuh. Sontak Donghae dan Yuna mengengok kebelakang. Mata mereka terbelalak seketika ketika melihat orang yang menjatuhkan kaleng minuman itu.
"Eun Young?!" kaget Yuna
"Ja.. Jadi.. A.. Aku.." perkataannya terputus dan langsung terjatuh lemas. Kakinya gemetar dan pikirannya tak menentu. Yuna langsung menghampiri Eun Young dan memeluknya erat - erat.
"kau dengar kan? Percakapanku barusan? Aku akan berada di sisimu terus. Tak peduli teman - teman nanti akan bilang apa. Kau percaya padaku kan?" tanya Yuna terisak
". . . HUUAAAA......." tangisan Eun Young memecahkan suasana taman yang sunyi. Kali ini tangisannya lebih keras dibandingkan yang sebelumnya. Air mata Yuna ikut jatuh dan Donghae hanya bisa tersenyum puas.
"aku tinggal kalian disini ya.." pamit Donghae sambil mengacak - acak kedua rambut gadis itu. Yuna menagangguk dan Eun Young tetap menangis deras.
"Niisan.. sekarang hubungan aku dan Eun Young semakin baik. Niisan tak perlu khawatir lagi ya.. Terimakasih karena Niisan telah memperkenalkan Eun Young padaku waktu itu.. Kalau kita tidak janjian bertemu, mungkin aku tidak akan dapat teman.." syukur Yuna dalam hati.
"menangislah sampai kau puas!!!" teriak Yuna sambil tersenyum
"Eun Young ah.. Persahabatan kita baru dimulai sekarang.. Kalau kau sudah puas menangis, usaplah air matamu dan bangkitlah!!!" teriak Yuna makin keras. Tangisan Eun Young nyaris terhenti dibuatnya
"berjanjilah padaku agar kau mau menceritakan semua keluh kesah bahkan rahasiamu padaku.. Aku akan selalu ada untukmu.. Karena kau.. adalah sahabat dan juga saudaraku.." ucap Yuna mantap sambil menatap wajah Eun Young. Eun Young menangguk mantap, tetapi matanya masih mengeluarkan air mata.
"ok.. kalau begitu, lebih baik kita pergi sekarang supaya kau tidak menangis lagi! ayooo...." semangat Yuna sambil bangkit dari duduknya dan menarik tangan Eun Young pergi..
To be continued~
ahh... terlalu fokus ma Yuna nihh.. pdhl harusny ada partnya chullie dikit disini... TT^TT biarkanlah! terinspirasi dari (ex) bestfriend ak.. tapi sayang dia sifatnya kaya yurika.. nikam dari belakang.. tapi bukan karena masalah cowo.. hehehe Xpp
komen kritik dan saran masih tetep ditunggu ya.. :DD gomawo... *bowing*
