Friday, December 16, 2011

Lie To Me - Episode 2


episode sebelumnya..


"nanti kalau sudah sampai jeju, aku sekamar denganmu ya!"
"eehhhh???!!!!!"
"sudah jangan berisik! nanti aku ceritakan selengkapnya tentang mereka!"
jang mi terdiam sesaat.
"sebisa mungkin kau terus berdua denganku tanpa dicurigai mereka.. dan sebisa mungkin juga mereka jangan tahu.. kalau kita incaran yakuza.."



author pov

Jang Mi termenung di salah sattu tempat duduk di bandara Incheon. Ia datang lebih awal karena jarak dari rumahnya menuju bandara memakan waktu satu jam.
"sebenarnya.. Ada apa ya?? Kok aku ga ngerti sih.." gumamnya. Ia masih memikirkan kata - kata Kwangmin yang terngiang - ngiang di telinganya.
"jangan bengong.." tegur seseorang sambil memberikan sekaleng minuman dingin ke pipi Jang Mi.
"Youngmin??" kaget Jang Mi. Youngmin kemudian duduk di sebelahnya sambil memberikan minuman itu.
"Kwangmin udah cerita??" tanya Youngmin.
"ah?? cerita?? yang mana??" Jang Mi malah balik bertanya.
"belum.. terlalu cepat untuknya.. Nanti kalau sudah sampai Jeju, baru aku kasih tau secara detail.." sambung seseorang yang muncul dari belakang.
"tapi aku benar - benar ga ngerti maksud kamu.." ucap Jang Mi agak nyolot sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.
"makanya nanti aku ceritain di Jeju! Dasar ga sabaran!" Kwangmin mencubit pipinya sambil memasang wajah nyolotnya.
"Jang Mi!!!"anggil seorang gadis dari kejauhan.
"eh.. Itu Hae Rim!" sadar Youngmin ketika gadis itu berlari mendekati tempat mereka.
"hh.. hh.. hh.. maaf ya lama.. yang lain juga sudah datang bersamaku.." katanya sambil tersengal - sengal dan menunjuk ke arah belakang. Teman - temannya yang lain juga baru datang.
"hey.. Disini ada aku dan Kwangmin.. Kenapa kau hanya menyapa Jang Mi??" ambek Youngmin.
"eh.. ma.. maaf.. ha.. habis kamuga pernah respon sih kalo aku sapa.." bingung Hae Rim dengan wajah merahnya.
"seengganya kan kau menyapa!" ambek Youngmin makin parah.
"eehh???! maaf deh.. hallo.. Youngmin.. Kwangmin.." sapa Hae Rim dengan sangat malu.
"gitu dong! Hai juga Hae Rim!" balas Youngmin dengan senyuman mautnya dan merangkul Hae Rim.
"Kayanya nanti ada yang bakal jadian nih.." ledek Min Kyung sambil berjalan melewati Hae Rim dan Youngmin.
"eehh???? eenngg.. engga kook..." tepis Hae Rim. Tapi ia tidak bisa melepaskan rangkulannya dari Youngmin. Sontak Jang Mi dan yang lainnya tertawa melihat tingkah laku temannya yang satu itu.
"ingat ya.. Jangan sampai yang lain tau.." bisik Kwangmin pada Jang Min ketika mereka berjalan menuju tempat check in. Jang Mi hanya mengangguk mengerti. Setelah semuanya siap, mereka lepas landas menuju Jeju. Selama perjalanan, mereka semua tertidur.


Sesampainya di hotel..

"hey.. cepat berikan kunci kamarku.. Aku udah ngantuk berat nih.." rengek Yoo Jung sambil memeluk erat guling kesayangannya.
"sebentar.. kita kan bagi - bagi kamar.. kita ber7.. aku punya 3 kunci kamar.. berarti kita pakai firmasi 2 - 2 - 3 yah.." jelas Hae Rim yang sedang sibuk dengan kunci dan barang bawaannya.
"apalah itu! Pokoknya Kwangmin dan Youngmin harus satu kamar!" marah Sae Mi yang matanya juga sudah 5 watt.
"Aku sama Jang Mi.." serobot Kwangmin sambil mengambil kunci kamar bernomor 715.
"Aku sama Hae Rim.." Youngmin ikut - ikutan sambil mengambil kunci kamar bernomor 716.
"EEHHH???!!!!" kaget yang lain dengan mata terbuka lebar.
"ga akan Aku apa - apain kok.. Lagian juga ga ada untungnya.." Ucap si kembar bersamaan.
"tempat tidurnya juga ada 2.. Ada sesuatu yang harus kubicarakan dengan Jang Mi.. Kuharap kalian jangan salah paham dulu.." Jelas Kwangmin sambil membuka pintu kamar dan memasukan barang - barangnya ke kamar. Jang Mi yang sebenarnya masih belum mengerti perkataan Kwangmin dari awal hanya tertunduk dan mengikuti Kwangmin ke kamar.
"dan kau??" tanya Min Kyung sinis pada Youngmin dengan tatapan membunuhnya.
"Memangnya salah satu dari kalian ada yang mau tidur denganku??" tanya Youngmin dengan wajah polosnya. Yang lain hanya memasang wajah anehnya, sementara Hae Rim memasang wajah malunya. Mereka pun masuk ke kamar 716.
"Aku masih bingung dengan si kembar itu.." ucap Sae Mi yang matanya sudah berada di antara 2dunia.
"Mereka itu anak baik - baik kok.. Biarkan saja.. Kalau kita curigai nanti mereka malah melakukan hal yang tidak - tidak.." ucap Yoo Jung sambil membuka kunci pintu kamar 717 dan masuk kamar. Sae Mi dan Min Kyung mengikuti Yoo Jung.


Author POV end





Kamar 715

Kwangmin POV

Haaaah... Sejujurnya aku sedikit ga enak hati ceritanya.
"bangkai tikus kalo disimpen lama - lama juga bakalan kecium baunya.." gumam Kwangmin.
"aku akan ceritakan semuanya kepadamu.. Tapi kuharap, kau bisa nemerimanya ya.." ucapku sambil menghela napas.
"ok.." katanya sambil mengangguk mantap.
"Kau tau, Yakuza kan??" tanyaku.
"mm.. Aku tau.. Itu kaum ronin* yang terkenal di Jepang kan??" jawabnya polos.
"iya.. Kau.. Dijadikan jaminan oleh ayahmu.." kataku.
"eh??"
"sudah kuduga dia pasti akan bilang itu.." batinku.
"Kau tidak ingat aku ya?? Aku kan teman dekatmu dulu.." kataku mencoba mengingatkannya.
"huh??" katanya tidak ingat.
"aku tau kau pasti lupa.. Kak Hyunseung, kau ingat kan?? Kakak tirimu?? Dia sudah mencuci otakmu supaya kau tidak ingat lagi tentang masa lalumu tentang Yakuza.. Kau ingat tidak, kapan terakhir kali kau dikejar - kejar oleh orang berpakaian hitam - hitam mengejarmu??"tanyaku lagi dan berharap dia mengingatnya.
"I.. Itu ya.." Jawabnya sedikit shock.
"Y.. Yang aku ingat hanya wajah ketuanya.. Be.. Berbadan besar.. Berkumis dan kasar.." ingatnya dengan badan bergetar.


". . . Ayahmu dulu sempat meminjam uang padanya untuk membawamu keluar dari rumah sakit pada saat kau lahir dulu.." Jelasku hati - hati.
"aku tau.. Ibuku adalah wanita selingkuhan Ayahnya Hyunseung Oppa.." katanya agak sedih.
"karena waktu itu usaha ayah sedang bangkrut, makanya Ayah meminjam uang ke rentenir.. Aku tau kok.. Ibu pernah cerita.." lanjutnya lagi.
"berarti.. efeknya ga semua memorinya kehapus.." batinku.
"Rentenir itu adalah salah satu ketua Yakuza di wilayah tempat kita tinggal dulu.. Ia salah satu pedagang ekstasi kelas kakap yang sampai sekarang polisi saja sulit menangkapnya.. Kabarnya, dia dulu hampir.."
"I.. Iya.. Dia hampir mencabuliku.. Kalau dulu Hyunseung Oppa tidak datang mungkin aku.." Ia kembali gemetaran dan ketakutan.
"Aku tidak kuat melihatnya.." batinku tidak kuat.
"Kenapa kau tau banyak??" tanyanya. Ini dia.. Pertanyaan yang kadang aku tidak sanggup untuk membayangkannya.
"Ka.. Karena.. Ketua itu adalah.. Ayahku.."




To Be Continued..


aaaaaahhh... knp baru kelar sekarang?! aneh bnget jadinyaaaaaa komen kritik dan saran masih tetep di tunggu! gomawo~~

MySpace


*sebutan samurai yang kehilangan majikannya


Monday, December 12, 2011

Lie to me - Episode 1

annyeong!! ak blik lg.. hehe lama tak ktmu! pa kbr?? ^^
g ush bnyk crita yah.. lngsng aj.. :-)


cast : - Yoo Jang Mi
- Ah Min Kyung
- Park Yoo Jung
- Lee Hae Rim
- Kim Sae Mi
- Jo twins
- other







" kejar gadis itu!! Bawa dy hidup - hidup pada bos!!" segerombolan pria berbaju hitam dan berbadan besar sedang mengejar seorang gadis kecil brumur 8tahun di sebuah gang sempit d pinggir kota pada tengah malam.
"hhh...hhhh...hhh..." gadis itu berlari sekuat yang ia bisa supaya ia tidak di tangkap.
"aaaahh!!" gadis kecil itu tersandung.
"hiks.. appa.. umma.. huuaaaa" tangisnya.
"tertangkap kau sekarang, gadis manis.." salah satu dari komplotan itu mendekati gadis malang tersebut sambil membawa balok kayu di tangannya.
"jangan lari.. atau kau akan mati.." ancamnya.




"aaaahhhh!!!!!!" teriakan seorang gadis menggema di kamar.
"hh..hh..hh.." napasnya tersengal.
"mimpi... knp itu lagi?!"" kesalnya sambil menutup wajahnya dengan tangan.
"yoo jang mi.. ayo kuat kan dirimu! itu sudah 8tahun lalu.. mereka pasti sudah lupa denganmu! let it go...." gadis itu menguatkan dirinya sambil menepuk - nepuk pipinya di depan cermin.

"ayo mulai hari ini lagi..!" katanya mencoba semangat.

"Hari ini cerah.. akupun harus cerah..!" katanya sambil memandang langit di kamarnya.

Author POV end





Jang Mi POV

"aah!! celaka! Telat nh kalo begini!" Namaku Yoo Jang Mi. Umurku sekarang 16tahun. Kelas 2 SMA. Seperti biasa, aku berlari mengejar bus yang akan meninggalkanku sambil menggigit roti panggang yang kubuat sendiri.
"tunggu!!!!" aku berteriak sambil mengejar bus yang pintunya hampir tertutup sambil membawa blazer dan tasku.
"Kau lagi Jang Mi.. Ayo cepat.." sopir sudah biasa denganku karena memang sudah menjadi keseharianku.
"hehehe.. maaf yaa.." maafku sambil membungkuk dan tersenyum kepadanya.
"ini.. permintaan maafku.." kataku sambil memberikan sebuah roti panggang.
"hey.. kau ini.. tidak perlu repot - repot.." tolakny halus.
"ayolaah.. Paman selalu menungguku sebelum berangkat.. Aku buat ini pagi - pagi sekali loh.." bujukku supaya ia mau menerima rotiku.
"hh.. kau ini.. baiklah.. terimakasih ya.." katanya sambil tersenyum padaku. Aku membalasnya sambil tersenyum dan duduk di bangku belakang. Tempat favoritku adalah belakang pojok sebelah kanan. Pemandangannya jauh lebih indah.
"kenapa mimpi itu selalu muncul ya?? Ada apa ini??" gumamku.
"mimpi apa??" tanya seseorang sambil mendekatkan mulutnya ke telingaku.
"eh?? HUAAA!!!" teriakku terkejut ketika menoleh.
"ssshhtt!! kau ini!" katanya membekap mulutku.
"maa.. maaf.. kamu ngagetin sih.." jantungku masih berdegup kencang karena temanku ini mengagetkanku. Namanya Park Yoo Jung.
"pagi - pagi jangan ngelamun! ga liat apa aku duduk paling depan?! kirain kamu mau sapa aku.." ambeknya.
"maaf.. belakangan ini aku sedang bermimpi buruk sh.." kataku. Merasa bersalah juga karena tak menyapanya.
"heh?? Mimpi apa kau??" tanyanya.
"Jang Mi! sudah sampai sekolahmu!" paman supir mengingatkanku.


"iya! nanti aku ceritakan ya.." teriakku pada paman supir dan melirik Yoo Jung.
"terimakasih paman!" terimakasihku padanya sambil turun dari bus.
"sama - sama.. terimakasih kembali atas rotimu! hati - hati Jang Mi!" pesannya sambil menutup dan pergi. Aku melambai ke arah bus itu pergi.
"hey.. kau dekat dengan supir itu??" tanya Yoo Jung.
"iya.. setiap pagi dia selalu menungguku sebelum dia bertugas.. aku merasa berhutang padanya.. makanya terkadang aku buatkan bekal juga untuknya sebagai balas budi.." jawabku sambil berjalan menuju sekolah.
""wah wah.. tapi aku jarang melihat paman itu.." Yoo Jung berpikir keras.
"kau selalu sebelum paman itu bertugas.. Paman itu bertugas biasanya 25 - 15 menit sebelum bel sekolah berbunyi.." jelasku padanya.
"pantas.. Hari ini aku sedang malas datang pagi.. Makanya agak siang.." katanya dengan nada malas.
"wah tumben.." batinku.
"Yoo Jung!! Jang Mi!!" panggil seseorang.
"Sae Mi..?!" aku dan Yoo Jung menoleh.
"hh...hhh... pagi!" sapanya dengan napas tersengal - sengal.
"pagi.." jawab kami bersamaan. Kim Sae Mi.. salah satu temanku juga.
TING TONG..
"wah bel masuk.. Ayo Jang Mi! Nanti guru killer itu ceramah lagi!" Yoo Jung menarikku dan meninggalkan Sae Mi.
"eehh!! JAHAT KALIAN YAAAA" teriaknya sambil mengejar kami.






Selama pelajaran berlangsung aku tidak konsenrasi belajar karena mimpi itu.
DDAAKK!!
"Jangan bengong!" peringat seseorang sambil meletakkan makan siangnya dengan kasar dimeja makan.
"Youngmin?!" kejutku.
"kenapa kau?? Minum ini deh! Lesu banget itu muka!" tanya Youngmin sambil memberikan sebotol susu cair. Dia juga temanku.
"ma.. makasih.. Aku mimpi aneh lagi.."kataku sambil menekukkan wajahku.
"dasar.. Kwangmin juga kayanya lagi galau tuh.. Mimpi itu lagi katanya.." cerita Youngmin sambil memakan makan siangnya. Kwangmin adalah adik kembarnya.
"ada apa ya??" bingungku.
"kau masih ada urusan dengan mereka??" tanya Youngmin serius.
"aku juga gatau.. Semuanya abstrak.. Gajelas!" jelasku dengan wajah takut. Youngmin hanya diam saja.
"yang jelas yang lain tidak tahu.." ucap Youngmin serius.
"cepat atau lambat, bangkai yang disimpan pasti baunya bakalan tercium kan?? Sampai kapan mau aku sembunyiin dari mereka??" tanyaku dengan nada lirih.
"kau juga harus siap mental kalo gitu.." semangatnya sambil menepuk pundakku. aku tersenyum.


"ah disini rupanya! Youngmin! Jang Mi!" panggil Hae Rim. Ini juga temanku. Nama lengkapnya Lee Hae Rim
"ada apa??" tanya Youngmin penasaran. Sontak wajah Hae Rim memerah karena dia menyukai Youngmin.
"ah gapapa.. Besok kalian ada acara ga?? Kita jalan - jalan yuk! Aku bosan.." katanya dengan wajah bosannya.
"kemana??" tanyaku.
"kau tahu kan kalau aku punya hotel di jeju?? Kita kesana saja!" semangatnya
"APA?! JEJU??!!" teriakku dan Youngmin bersamaan.
"eehh.. jangan teriak - teriak dong..! yah..?? Aku malas kalau liburan sendiri.. Min Kyung, Kwangmin, Yoo Jung, dan Sae Mi ikut kok! yah??" pitanya memelas.
"apa??!! Si bodoh kenapa ga bilang kalo dia ikut?! Aku ikut!!" semangat Youngmin.
"asiikk!! Berarti Jang Mi ikut!!" senangnya. Tunggu.. AKU IKUT??!!
"ta.. tapi.."
"tidak ada tapi -tapian yah! Kita berangkat malam! Nanti malam kalian ku tunggu langsung dibandara jam 8malam yah! jangan telat!" ceria Hae Rim sambil berlalu.
"ahh..." lemasku.



"sudah tidak apa.." senyum Youngmin sambil menepuk pundakku.
"baiklah.." kataku. Aku sudah tidak bisa bayangkan kalau kami pergi bersama - sama.
"pasti bukan jadi liburan ini mah.." gumamku sambil berjalan di koridor menuju kelas.
"ah.. Jang Mi!" panggil Kwangmin yang tiba - tiba mencegatku.
"kenapa??" tanyaku. Ia menarikku ke sudut ruangan dan celingukan memastikan kalau tidak ada orang yang lihat.
"nanti ketika sampai di hotel Hae Rim, Kau sekamar denganku ya!" pintanya.
"EEEHHH??!!!!" kagetku. Kwangmin langsung membekap mulutku.
"aduh kau ini jangan berisik!! ada yang mau aku ceritakan tentang mereka!" katanya berbisik. Sorot mataku langsung berubah. Ia mengangguk.
"sebisa mungkin kau berdua sama aku terus supaya aku bisa cerita banyak tentang mereka.. Dan sebisa mungkin, mereka juga jangan tahu.. Kalau kita adalah incaran Yakuza.."







To Be Continued..


aaahh,, jadi berseri.. padahal maunya oneshoot.. -___-" tapi kayanya bakalan singkat.. mungkin 3 - 5 chapter bakalan kelar.. hehehe.. kritik saran dan komentar masih ditunggu ya.. gomawo! *bow

MySpace