aku kembali dengan ff baru~ hehehe.. ini dapet ide juga karena seharian mood lagi bagus.. biasany mah ad aj yg ancurin~ *ehem admin curhat
oke cekidooot! selamat membaca dan enjoy~ :3
cast : - Kim Heechul
- Jo Twins
- Jung Hyejin (oc)
- Seo Jaeri (oc)
- Others
"What's Happening?" kotak status twitter muncul di hadapan sang user. Bertanya apakah yang sedang terjadi pada si user. User itu berpikir sesaat. Bingung antara update, atau tidak.
KLIK! Kotak tersebut ditutupnya kemudian ia meng-klik kotak "search" yang ada di sebelah kanan atas. User itu mulai mengetik sesuatu di kotak tersebut.
Tak lama, mesin pencari itu mencari kata yang dimasukkan. Muncullah beberapa tweets dan akun tentang kata tersebut. Dengan ragu, user itu meng klik akun tersebut. Kemudian muncullah profil akun tersebut.
Friends (are wanted) not is quantity but quality *ini bionya yah.. ._.
@thisisjessica's heart~ *ini lokasi.. anggap itu twitternya jessica yah.. .___.v*
Agak lama user itu memerhatikan profil tersebut. Kemudian user itu meng-scroll layar laptopnya kebawah. Terlihat banyak sekali tweetsnya dengan @thisisjessica. Nampak banyak juga emoticon cium atau hati. Membuat user itu lebih cepat meng-scroll screen laptopnya kebawah. Sepertinya user itu tidak ingin melihat lebih banyak lagi emoticon cium atau hati.
"hhh..." hanya desahan kecil yang terdengar. Tak lama, user itu mengeluarkan twitternya dan menutup browsernya. Kemudian ia mematikan laptopnya. Ia memutuskan untuk tidur karena hari juga sudah menunjukkan pukul 11 malam.
-----------------------------
"Hyejin aaaaah!!!!!" Seorang gadis dengan rambut keriting sebahu berteriak menghapiri temannya yang sedang menundukkan kepalanya karena mengantuk.
"omo?! Ada apa dengan wajahmu?!" Kagetnya ketika melihat wajah temannya yang pucat seperti mayat hidup. Hyejin hanya menggeleng lemas.
"gwaenchana.." lirihnya.
"Mustahil kau tidak apa - apa.. ada sesuatu kah??" gadis itu khawatir akan keadaan temannya yang sepertinya ada yang mengganggu perasaannya.
"Jaeri ya.. Aku.." perkataan Hyejin terputus. Matanya melihat ke luar kelas. Seorang laki - laki dengan tubuh tinggi dan wajah agak cuek berjalan melengos di koridor. Matanya tak lepas dari pandangan laki - laki itu. Dengan mata berbinar - binar dan wajah memerah, Hyejin terus memerhatikan laki - laki itu sampai akhirnya seorang gadis berambut panjang pirang bergelombang menghampiri laki - laki tersebut. Wajah cerah Hyejin langsung berubah murung. Ia memalingkan wajahnya. Tidak mau melihat adegan itu terlalu banyak.
"haish.. Dia lagi??" Tanya Jaeri yang sadar temannya hanya memandang kosong ke luar kelas.
"Jangan bilang kamu menstalker twitternya lagi?? -__-" tebak Jaeri. Hyejin memendamkan kepalanya ke meja. Ia tak berani menatap Jaeri.
"Hyejin ah.." Jaeri tak tega memarahi Hyejin. Ia sudah berulang kali memarahi Hyejin lantaran gadis itu selalu menjadi stalker twitter laki - laki tadi. Karena setiap kali di stalker, wajah Jaeri selalu murung. Jaeri paling benci melihat wajah temannya murung.
"Istirahat ceritakan padaku.. Sudah jangan tekuk wajahmu terus.. Aku punya berita bagus nih!" Jaeri menghibur temannya. Hyejin yang menangkap perkataan 'berita bagus' langsung menaikkan wajahnya seolah - olah berkata 'apa?'.
"Jawabannya nanti.. Ketika istirahat.. Oke??" ucap Jaeri sambil mengedipkan sebelah matanya dan sengaja membuat Hyejin penasaran. Hyejin yang sedang unmood menjadi lebih unmood karena perlakuan Jaeri. -.-
---------------------------------
Hyejin POV
Bel istirahat berbunyi. Aku merapikan bukuku dan meletakkannya di kolong meja agar terlihat rapi. Sebelum ke tempat Jaeri, aku membuka twitterku terlebih dahulu. Tidak ada berita bagus di timeline. Tidak ada pula mention baru yang masuk. Aku hanya mendesah pelan. Entah kenapa aku sangat ingin orang itu mementionku atau meretweet tweetku. Apapun itu yang di retweet.
"Harapannya kecil ya??" gumamku lirih.
"Apanya yang kecil??" tanya seseorang.
"HUAA!!" aku berteriak. Sangat kaget melihat wajah seseorang apalagi itu laki - laki berada beberapa centi dari wajahmu disaat kau sedang menikmati duniamu.
"Young.. Youngmin ah.. kau mengagetkanku...." ujarku sambil memegang dadaku. Jantungku berdegup sangat kencang.
"Hyejin ah.. Kau itu sudah pendiam, pemalu, suka bengong pula! Kerasukan setan baru tau rasa kau.." Youngmin memperingatiku. Youngmin adalah teman sekelasku yang sering menggangguku jika aku sedang menstalking twitter laki - laki itu. Aku hanya bisa diam. Apapun yang kukatakan, pasti akan dibalasnya dan aku akan kalah. -_-
"Hey! Ayo kita ketempat temanmu itu!" Youngmin menyenggolku dan mengajakku ketempat Jaeri. Aku hanya mengangguk dan beranjak dari tempat dudukku.
Langkahku kemudian berhenti di pintu kelas. Aku melihat laki - laki itu lagi. Ingin rasanya aku menyapa. Namun mulutku keluh. Ia juga tak mengenalku. Mana mungkin ia mau membalas sapaanku?!
Mataku terus menatapnya sampai perempuan itu muncul lagi dari ruang kelas 3 - 3 dan mereka bergandengan tangan. Lagi - lagi aku merenung. Kenapa aku harus menyukai orang yang jelas - jelas tak mengenalku?! Sudah begitu dia punya pacar pula! Ugh...!
"JUNG HYEJIIIIN!!!!!!" Suara teriakan memudarkan lamunanku. Youngmin memanggilku keras sekali sampai ada beberapa orang yang memerhatikanku karena aku tak menoleh. Ia sudah jauh meninggalkanku dibelakang.
"Maaf.." maafku ketika berhasil mengejarnya dengan nafas tersengal - sengal. Jarak kelasku ke kelas Jaeri lumayan jauh. Karena kebetulan angkatanku ada 12 kelas. Aku di 3 - 8 sedangkan Jaeri 3 - 12.
"Kau ini.. Belum puas ya menstalker dia di twitter??" Tanya Youngmin dengan nada meledek. Aku hanya bisa manyun.
"Stalker di twitter sama stalker di dunia nyata kan berbeda.." ucapku bete. Kudengar suara kekehan. Nampaknya Youngmin puas sekali meledekku. -_-
"Kau kemana saja?? Aku menunggumu sejak tadi.. -.-" Keluh Jaeri. Si menyebalkan ini. Aku suka gemas dengannya. Aku sudah mencarinya kemana - mana rupanya dia sudah mojok duluan di kantin bersama pacarnya, Choi Minho.
"Lebih baik kita diam saja.. Jangan bilang kalau kita sudah mencari - carinya sampai ke taman.. -_-" bisik Youngmin kepadaku. Aku hanya mengangguk pelan. Kemudian kami duduk dengan perasaan geregetan. Jika aku tidak ingat kalau dia adalah teman baikku, mungkin Jaeri sudah aku cekik sejak tadi! -__-
"Ah! Kau mau tau berita bagusnya tidak?!" itulah kebiasaan Jaeri. Sebelum makan, dia akan memberitahu dulu berita apa yang telah ia dapat. -_-
"Kebetulan aku punya dua berita bagus.. Mau dengar yang mana dulu?? Yang satu, atau yang dua??" tawar Jaeri. Aku jadi semakin penasaran dan gemas pada gadis yang satu ini....
"Sudahlah kalau dua - duanya bagus yang mana duluan juga tidak apa - apa.. -_-" Youngmin kesal sendiri. Jaeri mencibir.
"baik baik.. Yang pertama! Kalian tau kan, aku baru pindah rumah??" tanya Jaeri dengan wajah berseri - seri. Aku, Youngmin, bahkan Minho mengangguk bersamaan.
"Hyejin ah! Sebaiknya kau sering main kerumah baruku!" ajaknya senang.
"Me.. Memang kenapa??" Aku bingung sendiri.
"Kau tau?? Rupanya rumah baruku itu, disebelah rumah dia! Aku dan dia bertetangga!" ucapnya senang sambil mencicit. Aku membulatkan mataku. Mulutku sedikit menganga. Tak percaya apa yang aku dengar.
"Oke tahan dulu! Ini berita keduanya! Berhubung kemarin perempuan itu main kerumahnya.. Kalian tau??" Jaeri mendekatkan wajahnya kearahku dan Youngmin. Kamipun juga mendekatkan wajah kami kearahnya.
"Nampaknya, dalam waktu dekat, mereka akan putus.." lanjutnya dengan wajah evil. Aku makin tidak percaya.
"T.. Tapi.. Di twitter.."
"Itu hanya cover belaka.. Kau tau?? Dia sebenarnya sudah tidak tahan dengan sikap Jessica yang agak - agak protektif kepadanya.. Ingat tidak, dulu kasus anak kelas satu yang katanya Jessica sampai bertengkar hebat hanya karena dia didekati anak kelas satu itu??" Jaeri mulai bercerita.
"ah.. Aku ingat.. Memang Jessica terlalu berlebihan disitu.. Padahal anak itu hanya ingin minta pengarahan karena dia akan menjadi MC di acara tempat lesnya.." Jelasku.
"Kukira kau tidak tau!" Youngmin kaget.
"Aku melihat tweetsnya.." jawabku polos.
"Stalker sejati.. -__-" mereka bertiga hanya menanggapiku maklum. Aku hanya terkekeh pelan.
"Kapan waktu putusnya, tinggal kita tunggu tanggal mainnya.." Jaeri menyeringai.
"Kenapa jadi kau yang bersemangat?!" Minho heran sendiri tapi nada bicaranya seperti cemburu.
"Tidak tau.. Tiba - tiba aku senang kalau melihat mereka bertengkar seperti itu.. .__." Jaeri hanya bisa berkata polos. Minho menggatak kepala Jaeri. Begitu pula sebaliknya. Mereka bercanda berdua. Sedangkan Youngmin hanya tertawa melihat mereka. Aku jadi penasaran. Benarkah??
-------------------------------------
Bel pulang berbunyi. Selama pelajaran terakhir, aku tidak konsentrasi sama sekali. Aku dihantui rasa penasaran akibat perkataan Jaeri tadi. Kalau besok itu hari sabtu, mungkin aku akan main ke rumah baru Jaeri untuk pantau keadaan. Aku benar - benar penasaraaan... >_____<
"Jadi, sekarang, maumu apa??"
"Jauhi gadis itu!"
Samar - samar aku mendengar 2 orang seperti sedang bertengkar. Aku merasa kenal dengan suara ini. Kemudian pelan - pelan aku menghampirinya. Mereka bertengkar di belakang sekolah. Dekat peralatan olahraga. Mataku membulat ketika melihat siapa yang bertengkar.
"Sebenarnya ada apa??" gumamku. Aku ingin melerai, tapi aku tidak tau masalahnya. Kemudian disela - sela pertengkaran, muncul lagi seseorang. Mataku makin membulat.
"Di..Dia.." Aku semakin penasaran saja. Tapi aku tidak mungkin maju! Aku hanya bisa memerhatikan mereka dari jauh. Aku semakin khawatir ketika aku melihat mereka hampir meninju satu sama lain. Tapi untung saja yang satu lagi berhasil melerai. Rasa penasaranku memuncak, namun aku tidak ingin aku memerhatikan mereka sekarang.
"Lebih baik aku pulang saja.." batinku. Walau sebenarnya masih ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya.
Hyejin POV end
--------------------------------
Hyejin membanting tubuhnya ke kasur. Kepalanya banyak menyimpan memori hari ini. Mulai dari cerita Jaeri, sampai kejadian yang barusan ia lihat. Tanpa pikir panjang, Hyejin langsung mencari tahu via twitter. Ia mulai menstalker ketiga orang yang ia lihat tadi. Tak lupa, ia juga menstalker @thisisjessica.
"Hey kau.. Bisakah kau cepat sedikit?!" gadis pemalu berambut panjang sepinggang dengan kacamata ini dapat marah melebihi temannya yang galak jika rasa penasarannya sudah memuncak namun ada yang mengganggu. Contohnya laptopnya yang sedang lemot sekarang ini.
"AAHH!!!! LAMA SEKALIII!!!!" Hyejin kesal sendiri melihat laptopnya yang mulai lola. Akhirnya ia memutuskan untuk menelpon Jaeri. Biasanya, Hyejin memang akan menelpon Jaeri jika ia sedang tidak bisa menjadi stalker.
"Oh Jaeri ya.. Ini aku.. Ada yang mau kuceritakan padamu.." Hyejin mulai menceritakan kejadian yang ia lihat dari awal sampai akhir ke Jaeri.
"EH?! Jinjja?!" Jaeri kaget sendiri. Hyejin hanya mengangguk. Walau ia tau kalau Jaeri takkan melihatnya mengangguk. -_-
"Aku mau stalking, tapi internetku lemot.. Aku kesal.." Hyejin mulai curhat.
"yasudah kita lihat besok apa yang terjadi.. Nampaknya ini semakin seru saja.." Jaeri bersemangat sendiri.
"Jaeri ya.."
"hmm??"
"Kalau seandainya apa yang kau katakan itu benar, Aku tetap tidak ada celah untuknya kan??" Hyejin mulai bertanya. Jaeri belum berani menjawab.
"Aku hanya mengenalnya sesaat.. Iapun tak mengenalku.. mana mungkin aku punya celah.." Hyejin mulai pesimis.
"Ayolah.. Jika kau memang tak ada celah, paling tidak, ia tau dirimu.. Walau mungkin dia tidak sadar kalau sebenarnya yang sering muncul di timelinenya itu adalah kamu.. iya kan??" Jaeri menjawab. Hyejin terdiam sesaat.
"Sudah jangan dipikirkan.. Lebih baik kau tidur sekarang.. Wajahmu pucat sekali tadi.. Oke?? Besok kita pantau keadaan.."
"Ng.. Oke.." kemudian pembicaraan terputus.
"Iya sih.. Tapi.. Aku terlalu malu untuk bertemu dengannya.." Hyejin membenamkan kepalanya ke bantal.
Jung Hyejin @hyejinniejungie
Terkadang, aku suka berpikir untuk menjadi orang lain dibanding diri sendiri. :(
Hyejin meng update twitternya sebelum tidur. Biasanya, ia selalu berharap supaya tweet sebelum tidurnya di retweet orang itu. Namun sekarang, ia tidak mau berharap lagi. Nampaknya, itu terlalu mustahil baginya.
-------------------
Keesokan paginya.
Seperti kemarin. Ketika sampai disekolah, Hyejin lagi - lagi membenamkan kepalanya di meja. Rasa kantuk itu entah kenapa selalu menghampirinya.
"Hyejin ah! Ireona!" Youngmin geregetan. Ia terus membangunkan Hyejin, namun tak beraksi. Hyejin tetap membenamkan kepalanya.
"Ck.. Kau ini! Ah?? Yo!" Youngmin menyapa seseorang. Telinga Hyejin menangkap sinyal panggilan. Ia menegakkan kepalanya. Dilihatnya laki - laki yang berbicara dengan Youngmin samar - samar. Hyejin menyipitkan matanya dan memajukan kepalanya agar dapat melihat laki - laki itu dengan jelas.
"huaaaa..." gumamnya. Matanya membulat. Wajahnya malu sendiri.
"Mi.. Mian.." maafnya sambil memakai kacamatanya.
"Aduh.. Kenapa dia disini?? Youngmiiin.... Kenapa adikmu kau bawa?!" Hyejin bergumam dalam hati.
"ah?? Kwangmin ah! Aku mencarimu kemana - mana!" terdengar suara dari luar.
"oh Heechul ah.." balas Kwangmin. Hyejin menoleh. Mulutnya mengatup. Ia memerhatikan laki - laki itu masuk ke kelasnya dan menghampiri tempatnya. Karena kebetulan, Jo Twins ada didekat tempat duduknya.
"Apa - apaan ini?! Jo Youngmin...... Seo Jaeri..... bantu aku....... kenapa dia ada disini?!! >___<" Wajah Hyejin memerah. Dia yang selama ini twitternya di stalk, tiba - tiba ada dihadapan Hyejin.
To Be Continued~
ah sial.. jadi 2part.. =___= tapi diusahakan besok publish! mumpung idenya lagi ngalir! kebetulan mata juga udah ngajak bobo.. jadinya segitu dulu..
kritik saran dan komen ditunggu..
