kali ini saya akan kembali dengan my precious brother yang sedang meracuni otak saya.. *apasih author*
oke.. saya kembali ke sini setelah sekian lama saya tidak bermain di fb dan saya menemukan POTO UNYUK DENGAN POSE SEPERTI DI PANTAI!!!! XDDDDDDDD *ga ada yang nanya*
ehem.. ok..silahkan baca ya.. ^^
previous story --> http://haeyaayuforever.blogspot.com/2010/09/my-precious-brother-part-5.html *klo ga tampil ato tampilannya ga enak, mianhae ya.. ==" author gaptek ginian soalnya.. --> author jujur*
Author POV
Yuna dan Eun Young yang bertemu di taman tempat kakak mereka janjian. Hanya saja, sambutan pertama diawali oleh kejutan hangat dari mereka berdua. Pasalnya, kedua kakak mereka tidak tahu kalau sebenarnya mereka adalah musuh bebuyutan.
"Lee.. Lee Eun Young..?" kaget Yuna dengan suara lirih.
"Kau.. darah campuran?!" Eun Young lebih kaget.
"Loh?! Kalian sudah saling kenal ya?! Kenapa kalian tidak pernah cerita?!" kaget Heechul dengan suara ceria.
"Nii.. Niisan.. Aku pernah cerita soal anak yang mengatai diriku darah campuran dan melempariku dengan telur kan?? Di.. Dia anaknya.. Lee Eun Young.. A.. Aku tidak menyangka kalau dia adalah adik Donghae Niisan! Orang yang menjadi pengganti kakakku jika tidak bisa menjemputku!" Cerita Yuna dengan suara lirih dan mundur ke belakang untuk berlindung di belakang Heechul.
"Oppa.. Aku pernah cerita kan, soal anak yang merebut kapten tim sepak bolaku?! Ini dia anaknya.. Yuna Aihara.." Cerita Eun Young dengan tegas.
"A.. Aku tidak merebutnya!! Matsuda memang baik padaku!! Dia saja yang memang tidak suka dan tidak mau padamu!!" sangkal Yuna sambil menangis. Eun Young menatapnya tajam hingga dia semakin takut.
"Sebentar.. Sebenarnya ada apa ini?? Aku tidak mengerti.. Tolong salah satu dari kalian jelaskan padaku!!" Donghae mulai buka mulut.
"Yuna! Jelaskan padaku apa yang terjadi sebenarnya!" Bentak Heechul.
"Ti.. Tidak ada apa - apa.. Ha.. Hanya saja.."
"Kami musuh bebuyutan.." Lanjut Eun Young. Donghae dan Heechul saling tatap menatap tak percaya.
"Kenapa kalian menjadi musuh bebuyutan??" Tanya Donghae dengan nada kecewa.
"A.. Aku tidak tahu.. Eun Young dari awal memang sudah membenciku.. Pa.. Padahal aku sama sekali tidak pernah membencinya.." cerita Yuna sambil menagis tersedu - sedu. Mata Eun Yoong terbelalak dengan perkataan Yuna.
"Kau sendiri??" tanya Donghae sambil menatap Eun Young.
"A.. Aku memang tidak suka darah campuran.." ucapnya datar.
"Kenapa??" tanya Heechul.
"Oppa.. Kau tahu Yurika kan?? Dia juga telah mengambil Matsuda dariku!! Ternyata dia adalah anak blasteran Jepang - Taiwan!! Ba.. Bahkan dia kemarin mengabariku kalau dia sudah pacaran dengan Matsuda kemarin!!" Jelas Eun Young sambil menangis
"Padahal dia sidah ku anggap seperti saudaraku sendiri.. Teganya dia menikamku dari belakang.." tambahnya. JDER!! Petir menyambar Yuna di siang hari ia langsung lemas tak berdaya setelah mendengar cerita Eun Young.
"So.. Sonna.." lirihnya
*sonna = mustahil
"Yuna.." panggil Eun Young. Yuna kaget karena Eun Young baru kali ini memanggil namanya.
"y.. Ya??" jawabnya lirih.
"Aku tahu kau hari ini seharusnya pergi menonton dengan Matsuda. Dia beralasan Ibunya sakit bukan?? Sebenarnya dia berbohong. Ibunya sehat sekali kok. Dia berkencan dengan Yurika. Sebelum kau datang, tadi aku melihat mereka masuk ke bioskop dekat sini." jelasnya dengan nada kesal.
"K.. Kau tahu darimana kalau aku akan menonton hari ini??" tanya Yuna tidak percaya.
"Yurika memberitahukannya padaku. Kalau besok kau di janjikan pergi laagi, lebih baik jangan. Karena dia akan berbohong lagi. Baru kemarin aku mendapatkan berita dari temanku di kelas sebelah. Katanya besok dia akan di ajak kencan.." jelasnya lagi.
"Tu.. Tunggu.. Ka.. Kalau begitu, kenapa kau marah - marah tadi??" tanya Yuna.
"Oh.. Aku hanya ingin memastikan apa yang di katakan Yurika kok. Ternyata benar ya.. Kau juga menyukainya?? Malah akan dikencani. Dia itu buaya. Lebih baik kau cari saja lelaki yang lain yang lebih pantas untukmu.." jelas Eun Young dengan wajah yang malu - malu. Yuna tersentuh mendengar perkataan Eun Young yang membelanya.
"T.. Tapi.. Kenapa kau tidak memarahi Yurika??" tanya Yuna lagi.
"Hmph.. Kau tahu?? Aku menangis sejadi - jadinya tadi malam tanpa sepengatahuan Oppaku. Biasanya aku akan bercerita pada Oppaku jika aku sedang ada masalah. Aku tidak bisa memarahinya karena dia adalah sahabatku. Kalaupun kami bertengkar hanya gara - gara Matsuda, Matsuda pasti akan membela Yurika banding aku karena Matsuda memang tidak menyukaiku." mata Eun Young mulai berkaca - kaca.
"Walau hatiku sakit.. tetapi aku rela jika sahabatku bahagia.." ucapnya seraya menangis. Yuna yang melihatnya menangis kemudian menghampiri Eun Young dan memeluknya. Eun Young yang kaget ingin melepaskan pelukannya dari Yuna. Namun pelukan Yuna makin erat.
"Tolong biarkan aku.. Memelukmu sesaat saja.. A.. Aku.. Tidak pernah di peluk oleh seorang teman wanita. Jangankan teman, sahabat kecilpun aku tidak punya. Yang aku punya hanya orang tua, Heechul Niisan dan Eunhyuk Niisan. Jadi.." Yuna semakin memeluk Eun Young sambil menangis. Kedua kakak mereka menatap mereka dengan pandangan terharu dan membiarkan keduanya bersama. Eun Young membalas pelukan Yuna.
"Dasar bodoh!! Kenapa kau mau memeluk musuhmu sih?!" omel Eun Young sambil menangis.
"Karena hanya kau musuh bebuyutan dan sahabat yang aku punya.." jawab Yuna dengan senyuman hangatnya.
"S.. Sahabat katamu?!" kaget Eun Young.
"Iya.. Siapa lagi dikelas 10 C yang selalu memanggilku dengan sebutan 'darah campuran' dan selalu menyambutku tiap pagi dengan telur busuk ketika aku datang?? Kamu kan??" ucapnya sambil tersenyum.
"Aku tahu kok.. Kau selalu membelaku jika aku sedang ada masalah dengan kakak kelas karena aku blasteran.. Ya kan??" lanjutnya. Muka Eun Young panas dibuatnya.
"Hey.. Sampai kapan kita akan begini?? Nanti orang akan menyangka yang tidak - tidak!" ucapnya malu.
"Biar saja.. Aku lebih rela dibilang lesbian oleh musuhku sendiri daripada berciuman dengan buaya yang bernama Matsuda.." senang Yuna.
"Haduh.. Bahaya nih..

"hehehe" balas Yuna. Disaat Yuna dan Eun Young sedang tidak bertengkar, tiba - tiba Eun Young melihat sesuatu yang membuatnya terbelalak.
"Hey.. Itu Matsuda dan Yurika bukan??" tanya Eun Young
"eh??" Yuna melepaskan pelukannya dan melihat ke belakang.
"Iya.. Itu mereka.." jawab Yuna sedih sampai berkaca - kaca.
PLAAKK!! Tamparan hangat mendarat di pipi kanan Yuna.
"HEH KAU YUNA AIHARA!! KAU TIDAK SEHARUSNYA MENANGIS DAN BERSEDIH - SEDIH RIA UNTUK SEORANG LELAKI BERNAMA KENICHI MATSUDA!! KAU ITU PEREMPUAN KUAT!! AKU YAKIN BANYAK LELAKI YANG MAU DENGANMU KOK!! AYO BANGKIT!!" teriak Eun Young dengan suara tinggi. Matsuda yang mengenali suara itu langsung menoleh ke tempat suara itu berasal. Ia terkejut ketika yang ia lihat Yuna dan Eun Young berteman baik.
"TIDAK USAH BERPURA - PURA BODOH KAU MATSUDA!!" teriak Eun Young makin jadi.
"Hey hey hey!! Hentikan suaramu itu!!" cegah Yuna
"biarkan saja bodoh!! Supaya dia tahu kalau kau tidak lagi mengejar - ngejar dia!! Dia baik padamu karena dia ingin menghancurkan hatimu!! Kau tidak tahu rencana liciknya!!" Jelas Eun Young marah - marah. Yuna makin terharu mendengarnya karena ternyata Eun Young tidak membencinya sepenuhnya.
"Ternyata kau lebih memilih membela si darah campuran ya?? Banding sahabatmu??" Matsuda tersenyum licik.
"Hmph.. Lebih baik aku membelanya! Yurika sudah punya dirimu! Untuk apa aku bela!!" licik Eun Young tak mau kalah. Yurika dan Matsuda kaget mendengarnya. Mereka tak percaya kalau Eun Young akan membela Yuna.
"Jadi kau ingin persahabatan kita putus ya??" Yurika buka mulut. Mata Eun Young terbelalak mendengarnya.
"Su.. Sudah jangan bertengkar.." lerai Yuna.
"Diam kau darah campuran!!" amuk Matsuda yang sontak membuat Yuna kaget.
"JANGAN PERNAH KAU MEMANGGILNYA DARAH CAMPURAN!!" tampar Eun Young ke Matsuda
"Eun Young!!" kaget Yurika sambil membantu Matsuda berdiri karena ditampar oleh Eun Young.
"E.. Eun Young ah.." Lirih Yuna.
"Panggilan darah campuran hanya berlaku untukku!! Tidak berlaku untukmu!! Karena itu adalah panggilan sayangku padanya!!" kata - kata Eun Young benar - benar membuat Yuna terharu dan lengsung menangis terisak - isak.
"Apa katamu?? Panggilan sayang??" kaget Yurika.
"Begitukah?? Jadi kau telah melupakan sahabat baikmu ini ya?? Lee Eun Young??" tambahnya.
"Kau mau aku lupakan??" tantang Eun Young.
"Eh??" Yurika balik bertanya.
"Aku bisa saja langsung melupakanmu. Aku tidak suka pada orang yang tidak menyadari dirinya sendiri itu apa.." sindir Eun Young. Yurika hanya diam dan tidak bisa berkata apa - apa.
"Oh.. Kau mau sekarang aku melupakanmu?? boleh saja.. Aku juga lebih memilih berteman dengan musuhku yang mengakui dirinya sendiri daripada sahabat sepertimu yang menikamku dari belakang.. Ani.. Kau bahkan tidak pantas disebut sebagai sahabat!!" omel Eun Young dengan tatapan tajam. Kemudian Eun Young menarik tangan Yuna
"Ayo Yuna.. Kita tinggalkan saja mereka!!" ucapnya sambil berlalu meninggalkan Yurika dan Matsuda yang masih terbelalak tak percaya.
Eun Young menarik Yuna sampai ketempat favoritnya, ujung taman yang penuh dengan bunga - bunga.
"Yuna.. apa aku.. melakukan kesalahan??" tanyanya sambil menangis.
"Eh??"
"Apa aku.. Akan baik - baik saja??" tanyanya lagi.
"Yuna.. tolong jawab aku!!"
"Apa yang mau kau lakukan sekarang??" Yuna balik bertanya.
"menangis.. Aku mau menangis.." ucapnya lirih. Yuna menarik Eun Young masuk kedalam pelukannya.
"Menangislah sepuasmu.. Aku akan menemanimu sampai perasaanmu lega.." ucapnya. Eun Young pun menangis sejadi - jadinya di pelukan Yuna.
"Donghae Oppa!!! HHUUAAA..." teriak Eun Young berulang - ulang. Yuna hanya bisa menangis dan memeluknya sambil berkata "teruslah menangis jika kau memang benar - benar ingin menangis!!"
Eun Young menangis sampai Sore menjelang. Wajahnya sembab penuh air mata.
"Kita pulang??" tanya Yuna. Eun Young membalas dengan anggukan. Yuna pun menggandeng tangan Eun Young.
"Ne.." Eun Young mulai buka mulut.
"hmm??" balas Yuna dengan senyum.
"Kau.. Tidak marah padaku kan??" tanyanya. Yuna membalasnya dengan tertawa.
"Ahahahaha.. Tentu tidak bodoh!! Ku kan sahabatku!!" senyumnya. Eun Young menangis mendengarnya.
"Hey.. berjanjilah padaku agar kau tidak seperti Yurika.." Eun Young mengacungkan jari kelingkingnya. Yuna tersenyum dan jari kelingking mereka berjabat tangan tanda mereka telah berjanji.
"Aku janji.." ucap Yuna sambil tersenyum.
"Sudah sore.. Ayo pulang. Nanti kakak kita marah - marah.." ingat Yuna.
"Oke.." Eun Young menurut. Mereka pun pulang dengan status mereka sebagai "sahabat" bukan lagi "musuh".
to be continued..
eeeeeiiiisshhh... makin aneh saja ini ff.. ==" tapi jujur, ini terinspirasi dari shbt2 saya semua yg telah menyupport saya utk melupakan si jagi2 itu.. :DD thnx for you all.. XDDDDDD
inspirated : KIM HEECHUL - FIRST STAR XDDDDD
komen kritik saran tetep di tunggu. kamsahamnida.. :))

No comments:
Post a Comment