Wednesday, October 26, 2011

My Precious Moment - Oneshoot

Annyeong! author balik lagi! kali ini dengan cast yang lebih banyak dan cerita yang ga kalah seru pastiny.. *pede bnget sh?! -.-
g usah bnyk cincong yaaa... cekidot ffnyaaaa :DDD



cast : - Park Sae Ra
- Choi Ri Han
- Kim Hye Shin
- Jung Ilyeon
- Kim Heechul
- Cho Kyuhyun
- Lee Hyukjae
- Choi Siwon
- Lee Donghae
- Han Young Jun





"Saera ya.." panggil seseorang sambil mengguncangkan tubuh Saera dengan lembut.
"ya Park Saera!! Ireona!!" orang ke2 membentak Saera yang sedang terlelap di dunia mimpinya.
"orang ini..... Kalau bukan perempuan mungkin sudah aku hajar biar bangun!!" kesal orang ke3 yang berkicau karena tempatnya ditiduri oleh Saera.
"sshhht... Kalian ini.. Membangunkan wanita itu ada caranya!" orang pertama berlagak seperti super hero, datang di saat orang memerlukan.
"coba saja.. Aku yang teman dekatnya pernah membangunkannya sampai menyiramnya dengan air!" si orang ke2 meragukan sang super hero.
"hasilnya??" tanya si orang ke3 dengan wajah tak niat.
"bangun.. Walau aku kena hajar dy.. ==" jawab si orang ke2 malas.



"Saera ya.. Ayo bangun.. Waktunya istirahat.. Kau bisa sakit kalau kau tidak makan.." si super hero membangunkan Saera dengan suara halus.
"dasar pria bermulut manis.." batin ke2 temannya muak. 2x diguncang tidak mau bangun. Setelah 7x diguncangkan badannya, Saera baru bangun.
"hhooaaamm....." katanya sambil merenggangkan otot2nya.
"selamat siang.. Putri peminjam tempat tidur.." sindir orang ke2 yang sudah jengkel.
"nngg?? Eh kalian.. Hehe maaf maaf.. Istirahat ya??" tanya Saera sambil mengambil sesuatu di tempat duduknya yang berada tepat di depan si orang ke2.
"Kyu?? Kok tumben ga sama Rihan??" heran Saera sambil melihat ke arah si orang ke3.
"itu dia yang mau aku bicarakan!" Kyuhyun memasang muka panik.





"Heechul! Terimakasih atas jaket dan tempatmu ya! Ini bekal yang kujanjikan!" Saera memberikan bekalnya ke orang ke2 dan menepuk pundaknya lalu pergi bersama Kyuhyun. Heechul memerhatikan bekal itu sesaat.
"waktu itu, aku kan hanya bercanda.." katanya dengan nada agak menyesal.
"bercanda tapi dianggap serius.. lain kali aku akan menawarkan tempatku ah.." gumam super hero iri.
"huh?? sebenarnya aku ingin berikan ini padamu.. tapi berhubung ini pemberian, jadi tak bisa kuberikan.. hahaha" puas Heechul meledek si super hero itu.
"terus saja kau ledek aku!" si super hero mulai jengkel.
"aku tau kok kalau kau suka sama Saera.." Heechul mulai menyelidiki si super hero yang mengenakan nametag bernama Lee Donghae itu.
"haah! omong kosong!" elak Donghae dengan wajah memerah dan meninggalkan Heechul.




Saera POV

"oooii.. Park Saera~~~" panggil Hye Shin dimeja pojok sebelah kanan sambil melambai. Aku membalas lambaiannya dan menghampirinya dengan malas.Ini memang sudah menjadi kebiasaan. Kalau istirahat, kami pasti berkumpul bersama.
"ada yang salah ya??" tanyaku ketika sampai ditempat Hye Shin dan teman - teman yang lain.
"apanya??" tanya Rihan malas.
"ah tidak apa- apa.." kataku sambil duduk di dekat Ilyeon.
"kalian bertengkar lagi ya??" selidikku sambil menatap Rihan dan Kyuhyun bergantian. Biasanya, Rihan duduk bersebelahan dengan Kyuhyun, lalu disamping Kyuhyun ada Hye Shin dengan Hyuk Jae, dan disebrangnya ada Siwon dan Ilyeon. Namun sekarang, posisinya berbeda. Kyuhyun duduk disebelah Siwon, sementara Rihan duduk disebelah Hye Shin.
"kalau tidak menjawab berarti iya.." tebakku asal.
"apalagi?? hal yang sama??" expresiku mulai berubah kembali masam.



"hey hey.." Hyuk Jae mulai meleraiku sebelum emosiku meledak.
"kontrol moodmu.. kau kan biasanya jika sudah tidur tidak akan marah - marah.." ingat Siwon.
"tadi dia tidur??" tanya Hye Shin agak kaget.
"4jam pelajaran kelas kami kosong dan dia tertidur lelap.." jawab Kyuhyun asal. Yang lain hanya terkejut mendengar ucapan Kyu. Aku, Kyuhyun, Siwon dan Eunhyuk sekelas. Kami dikelas 2 - 7. Sementara Hye Shin kelas 2 - 5, Ilyeon kelas 2 - 3 dan Rihan 2 - 4.
"baik baik.. aku memang tidur tadi. Tapi aku sudah muak melihat pertengkaran kalian yang tidak ada habisnya karena aku dan Young Jun.." aku mulai buka mulut dengan tatapan menusuk. Belakangan ini, Kyuhyun dan Rihan bertengkar karena Kyuhyun terlalu dekat denganku, dan Rihan terlalu dekat dengan Young Jun, teman sekelas Rihan dan.... orang yang kusukai.


"ini tidak seperti yang kau bayangkan.." tangkas Rihan.
"lalu?? apa kau bisa jelaskan?? Kalau begitu, aku dan Young Jun akan pindah sekolah saja supaya kau lebih tenang.. Aku bosan melihat kalian bertengkar dengan alasan yang tidak masuk akal seperti itu.." aku bangkit dari tempat dudukku dan pergi meninggalkan mereka. Kesabaranku telah habis kali ini.
"kau.. Serius???" Ilyeon bertanya dengan nada terkejut.
"Park Saera!! Kau jangan bercanda ah!" Hyuk Jae meneriakiku dari belakang.
"Memangnya kenapa kalau aku serius?!" balasku marah. BRUK! karena aku terlarut dalam kemarahanku, tak sengaja aku menabrak seseorang.
"jeoseonghamnida.." maafku sambil membungkuk.
"ah.. iya tidak apa - apa.. lain kali hati - hati ya.." balasnya lembut. Eh?! Rasanya aku kenal suara ini. Ketika ku dongakkan kepalaku keatas, ternyata itu Han Young Jun.
"ah! Kau rupanya! kebetulan sekali!" senangku sambil menariknya keluar dari kantin.


Saera POV end





Author POV

@taman belakang sekolah

"a.. ada apa sih?! hh..hh..." Young Jun bertanya sambil mengatur nafasnya yang masih terengah - engah.
"hehehe... Aku punya satu permintaan.. dan kuharap, kau mau mengabulkan permintaan ini denganku.." Saera sudah mengatur nafasnya dan berbicara sedikit terbata - bata karena masih agak sesak.
"heh??" Young Jun bingung dengan pernyataan Saera.
"ku tau kan?? Rihan dan Kyuhyun sering bertengkar gara - gara kita.. jadi kuharap, lebih baik kita pindah sekolah saja supaya mereka tidak terganggu.." Saera duduk di dekat pohon dan mendongakkan kepalanya keatas sambil melihat awan. Young Jun agak tersentak atas permintaan Saera.
"kupikir, rencana ini akan berhasil.." Young Jun mulai menggumam sambil mengeluarkan evilsmilenya.
"eh?? apa??" tanya Saera yang tidak mendengar perkataan Young Jun.
"ah tidak ada.. lalu?? kapan kita akan pindah??" tanya Young Jun dengan gaya coolnya.
"serius?! wah syukurlah kalau kau benar - benar mau! Sebenarnya aku sudah mengurus semua kepindahan ini dari seminggu yang lalu.. Namaku dan namamu sudah ada di daftar pindahan. 2hari lagi, kita tinggal menandatangani surat dan pindah." jelas Saera semangat.
"eh?! apa?! KAU SERIUS?! kali ini Young Jun benar - benar terkejut dan shock
"secepat itu?!!" katanya tidak percaya.
"sudah jangan banyak mengelak.. kau percaya saja padaku.." Saera menepuk bahu Young Jun dan erbari meninggalkannya.
"aduh bahaya! diluar rencana!" Young Jun mulai panik dan berlari menyusul Saera.




Dikelas

"ah! Saera ya! darimana saja kau??" Tanya Hyuk Jae yang melihat Saera masuk kelas.
"ah tidak darimana - mana kok.. ehehehehe..." balas Saera sambil tersenyum penuh arti.
"itu bukan senyuman Saera.. ada yang aneh.." Donghae mulai buka mulut
"Iya.. Kurasa ada yang salah dengannya dan teman - temannya.." Heechul menimpali. Siwon dan Kyuhyun saling berpandangan. Karena mereka memang merasakan sesuatu yang aneh dengan Saera. Sama seperti yang dikatakan Donghae dan Heechul.
"kau.. benar - benar akan pindah??" tanya Kyuhyun yang menghentikan langkah Saera yang akan duduk.
"ng! 2hari lagi aku dan Young Jun tidak lagi disini.." balas Saera agak dingin.
"kuharap, ku dan Rihan tidak akan bertengkar lagi setelah kami pindah.." Saera mencoba menahan air matanya dan kembali duduk ditempatnya. Mereka ber4 terlihat shock mendengar perkataan Saera.
"aku harap dia hanya bercanda.." Kata Siwon penuh harap. Heechul, Donghae dan Kyuhyun mengiyakan. Mereka akan sedih jika itu terjadi. Karena sebenarnya, ada sesuatu yang Saera tidak tau dibalik semua itu.




Pulang sekolah

Bell sekolah berdentang. Semua murid diperbolehkan untuk pulang kerumah masing - masing. Saat mau ke Loker, Hye Shin melihat Young Jun baru keluar dari ruang kepala sekolah. Karena kelas Hye Shin memang dekat dengan ruang kepala sekolah.
"jadi.. memang benar ya.." sedih Hye Shin. Young Jun yang sadar diperhatikan, menatap Hye Shin sesaat.
"ada yang ingin kubicarakan denganmu.." pintanya.


"haduh kemana sih shi Hye Shin?!" gerutu Hyuk Jae yang ada didepan gerbang sekolah sambil menunggu pacarnya kembali.
"ah! itu dia! jagiyaaa~~~~~~~" panggil Hyuk Jae sambil melambai dari kejauhan yang melihat Hye Shin berlari kearahnya.
"hh... hhh.... jagiyaa... ada yang... harus kita bicarakan..." Hye Shin mengatur nafasnya yang tersengal - sengal.
"eh..??" bingung Hyuk Jae dengan tatapn bodohnya





2hari kemudian

Hari yang dijanjikan tiba. Sudah sejam pelajaran tapi dia tidak masuk kelas.
"Saera kemana ya??" tanya Donghae tiba - tiba memecahkan keseriusan belajar.
"ah! Park Saera tidak bersekolah disini lagi.. dia sudah pindah.." ucap pak guru yang mendengar pertanyaan Donghae. Donghae, Siwon, Heechul, Kyuhyun dan Hyuk Jae membulatkan matanya. Mereka benar - benar tidak percaya kalau temannya itu akan pindah. Sontak mereka ber5 berlari menuju ruang kepala sekolah untuk memastikan kalau itu hanya gurauan saja.


Author POV end




Kyuhyun POV

"si bodoh!!!" teriakku menelusuri lorong menuju ruang kepala sekolah. Sepertinya aku dan yang lain belum terlambat. Saera dan Young Jun sepertinya masih berdebat dengan kepala sekolah. Eh?? Tunggu?? Berdebat??
"kenapa begini?!! Kan.. Kemarin aku sudah.."
"Kau pikir prosedur pindah sekolah hanya tanda tangan saja?! Kau juga harus membawa orang tuamu!" kepala sekolah mulai buka mulut.
"tidak bisa begitu! kan kau sendiri yang bilang kalau hari ini aku bisa pindah walau tanpa embel - embel orang tua! Orang tua ku kan waktu itu juga sudah bertemu denganmu dan kau mengiyakan kan?!" bentar Saera keras ke kepala sekolah.
"gadis gila! dia membentak kepala sekolah?!" Siwon tidak percaya.
"waktu itu aku hanya asal bicara saja.. memangny uang segitu sudah cukup untuk memindahkanmu?!" kepala sekolah tidak mau kalah.
"a.. apaaaaa???!!!!" emosi Saera mulai meledak. Sebelum dia mulai menghajar kepala sekolah, tangan dan tubuhnya telah dipegangi oleh Hye Shin dan Rihan.
"eehh tenang dulu Saeraaa..." pinta Rihan sambil menahan tangannya. Siwon dan Donghae mengambil ember yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
"akhirnya kita mulai juga.." gumamku senang.



"kepala sekolah matre!! berarti rumor yang ada disekolah ini kalau kau matre itu tidak.." BYUUUR!!! Perkataan Saera terputus karena Donghae dan Siwon menyiraminya dengan air campuran mayonaise, saus tartar, saus tomat, kecap, terigu dan telur. Kami menyebutnya, cairan monster.
"a.. apa - apaan..?!" perkataannya terputus ketika dia menghadap kebelakang melihat chesse cake favoritenya dengan lilin dipegang oleh Ilyeon.
"saengil chukhae hamnida~~ saengil chukhae hamnida~~ saranghaeneun uri Saera~~ saengil chukhae hamnida~~" kami semua bernyanyi untuknya termasuk kepala sekolah.
"terimakasih.. kepala sekolah!" Hye Shin mengedipkan sebelah matanya ke kepala sekolah dan memberikan kode jempol kepadanya.
"Saera ya.. mian ya.. selama ini kami hanya berpura - pura bertengkar kok.. hal bodoh macam apa sih yang kami ributkan?! masa kami bertengkar gara - gara kamu dan Young Jun.." Rihan memeluk Saera disebelah kanan.
"kami sengaja berpura - pura bertengkar supaya kau marah.. hehehe.. maaf ya.." aku memeluknya disebelah kiri.
"kalian jadi ikut terkena cairan ini bodoh.." isak Saera. Sepertinya Saera menangis.
"YES!! AKHIRNYA PARK SAERA MENANGIS!!" Heechul tertawa puas dan segera memotretnya sebagai kenang - kenangan.
"jahaaaaaaaat....." rengek Saera. Kami semua tertawa.
"kami sudah bekerja sama dengan kepala sekolah.. jadi kau tidak bisa pindah sekarang.." celetuk Hyuk Jae penuh kemenangan.



"sudah dulu ngobrol - ngobrolnya.. make a wish dulu.." peringat Ilyeon. Saera yang sudah menangis terharu meniupnya sambil menangis.
"sudah jangan menangis terus.. apa permintaanmu??" tanya Hye Shin semangat. Terlihat ia sedang mencari seseorang.
"ini bukan?? permintaanmu??" tanya Young Jun yang sudah memeluknya dari belakang. Walau wajahnya berpoles cairan monster, tapi kami masih bisa melihat wajah merahnya.
"ada yang patah hati.." celetuk Heechul. Donghae memasang wajah masamnya. Saera nampak terdiam seasat dan kemudian berkata
"bukan.. Permintaanku adalah, aku ingin kau tahu bahwa sebenarnya aku telah lama menyukaimu.. Aku tidak mau menembakmu karena aku tahu bahwa aku ini bukan tipemu.." ucap Saera tenang. kami semua terdiam sesaat.
"bodoh.." Young Jun mulai buka mulut dan membalikkan badan Saera kemudian menciumnya.
"EH?!!" kaget kami bersamaan.
"Sabar ya.." Siwon dan Hyuk Jae menepuk punggung Donghae yang nyaris menitikkan air mata. Aduh kasian juga ya temanku ini.. hahahaha
"perkataanmu tadi mengubah pikiranku.. Kau tipeku sekarang.." ucap Young Jun penuh senyum. Sontak kami semua berteriak, kecuali Donghae pastinya.. hahahahaha
"pria bermulut manis.." cemburu Donghae. Ia menghampiri Ilyeon dan mengambil chesse cake itu dari tangan Ilyeon.
"ehh.. itu kan punyaku!!" Saera yang sadar kuenya diambil langsung berlari mengejar Donghae.
"salah sendiri membuatku patah hati!!" teriak Donghae sambil menghindari Saera.


Kyuhyun POV end



Saera POV

aku tidak menyangka! Ini kejutan yang tak terbayangkan olehku! Walau memang aku berlumuran cairan monster, tapi aku senang! Rasanya, aku tidak mau mencuci badanku! Terimakasih teman - teman! Ini merupakan momenku yang paling berharga seumur hidupku!



THE END





eeaaaa.... how?? makin aneh kan y?? yasudlah~ kritik saran dan komen tetap ditunggu! gomawo! *bow

MySpace

contact me on twitter : @R_haedictator

Tuesday, October 25, 2011

Skyline (way to return to the world) - Oneshoot

Annyeong! Lama tak jumpa.. Readers ap kbr?? ^^ ehehe.. Kali ini ak mw post ff yg terinspirasi lngsng dari tmen baikku d twitter sama lgu skylineny yui.. Angga! Maph y klo terganggu.. Maph juga klo kmu gsk.. This is just a story dedicated to you.. Hehe
ok cekidot! ;)






cast : - Jo Kwangmin
- Han Jin Young
- You



berisik. Kenapa bisa seribut ini?? Kenapa tubuhku terasa ringan?? Kenapa juga aku takut membuka mataku??
"hey kau.." siapa?? Aku?? Ada yang memanggil ternyata
"hey bukalah matamu!" suara itu meninggi dan terus membangunkanku. Aku bermimpi?? Sepertinya tidak.
"wah syukurlah akhirnya kau bangun juga.." katanya lega. Suasananya berbeda. Kulihat ternyata bukan kamu yang membangunkanku. Perlahan aku bangkit dari tidurku dan melihat sekeliling. Berbagai macam bunga ada disini.
"aku.. Dimana??" tanyaku pada wanita yang membangunkanku.
"welcome to skyline!" sambutnya ceria.
"skyline?? Apa itu??" tanyaku bingung. Aku belum pernah mendengar tempat yang bernama skyline sebelumnya.
"skyline.. Tempat dimana orang2 yang menderita telah tenang kembali tanpa menderita rasa sakit lagi.. Inilah skyline!" jelasnya berkobar2.
"maksudmu, aku sudah mati??" tanyaku agak shock.
"mm.. Belum.. Kau masih diantara 2 dunia.. Antara hidup dan mati.. Kau akan mati, jika kau memiliki sepasang sayap seperti anak itu.." jelasnya sambil menunjuk ke arah anak kecil yang meninggalkan temannya. Nampaknya benar.. Aku juga sudah tidak merasakan sakit lagi di dadaku. Namun aku jadi ikut sedih setelah melihat anak tadi terbang meninggalkan temannya.



"ngomong2, kita belum kenalan.. Aku Han Jin Young.. Kamu??" ramahnya sambil mengulurkan tangan.
"Jo Kwangmin.. Bangapseumnida.." kataku memperkenalkan diri.
"ayo.. Kuajak kau jalan2.." ramahnya sambil menggandeng tangannya. sesekali aku melirik kearahnya. Cantik. Ia tampak anggun dengan memakai bando biru muda yang membiarkan rambut lurusnya terurai sepinggang dan baju model dress selutut dengan motif bunga dan berwarna kuning pucat.
"kenapa??" tanyanya yang sadar karena aku memperhatikannya. Aku hanya menggeleng dan berpura2 tidak tahu.
"aku kesepian disini.. Tidak ada teman.. Hanya ada segerombolan anak2.. Makanya aku senang ketika tahu ternyata ada penghuni baru yang seumuran denganku.." jelasnya dengan penuh senyuman.
"aku sudah 3bulan disini.. Kau telah tertidur selama 3hari.." sambungnya dengan tawa kecil.
"aku tidak tahu kalau aku sudah tertidur selama itu.." gumamku.
"kalau kau bingung kenapa di skyline hanya ada anak2 itu karena memang skyline tempat untuk anak2 berumur 0 - 17 tahun.." jelasnya gembira
"kenapa hanya anak2??" tanyaku.
"kalau otu, aku juga tidak tahu.." katanya dengan wajah agak murung. Aku hanya mengangguk mengerti. Selama Jin Young mengajakku berkeliling, ada beberapa tempat yang menarik perhatianku.



Escalayer to eden dan reborn of the evangelion.Escalayer of eden adalah tempat dimana pasangan yang saling menyayangi dipisahkan oleh maut, dipertemukan kembali di tempat itu. Bukan hanya yang berpacaran, tetapi yang berikatan keluargapun dipertemukan disana. Suasana tempat yang hangat dengan nuansa yang romantis. Dipenuhi dengan bunga - bunga beraroma manis seperti mawar, dan bunga - bunga hias lain seperti bougenville. Reborn of the evangelion. Tempat orang - orang mati yang akan dilahirkan kembali melalui reinkarnasi. Tidak beda jauh dengan Escalayer of eden, hanya saja, suasananya lebih ceria karena mereka dilahirkan kembali ke dunia.
"jadi, hanya skyline ya, tempat dimana hidup dan mati para anak - anak masih dipertanyakan??" tanyaku pada Jin Young.
"yep.. tapi ada satu tempat yang sangat aku takuti.. mengingat namanya saja, aku sudah takut.." tangan Jin Young gemetar. Dia terus menggandeng tanganku selama kami berjalan - jalan mengelilingi daerah sekitar (?) skyline ini. Kami sampai disuatu tempat. Dengan nuansa mencekam dan gelap gulita.
"hey.. ini.. tempat apa??" tanyaku sedikit merinding.



" Scroup of the manor house.. tempat dimana pasangan yang tidak rela dan tidak ikhlas jika pasangannya akan dibawa ke akhirat, akan dipisahkan secara paksa disini.. sudah banyak pasangan yang dipisahkan secara sadis karena mereka tidak rela pasangannya diambil.." jelasnya dengan tubuh bergetar dan mencengkram tanganku erat.
"aku.. benar - benar takut jika itu sampai terjadi padaku.." ucapnya lirih. Aku memeluk badannya dan mengusap lembut rambutnya.
"itu tidak akan terjadi padamu selama kau percaya, jika kau mati nanti, pasti kau akan dilahirkan kembali dan bertemu dengan pasangan hidupmu.." hiburku. Sedihnya berkurang, namun wajahnya menjadi bingung.
"kenapa bingung?? kau kan tadi sudah menjelaskan tempat - tempat disini.. ingat reborn of the evangelion kan??" tanyaku. Raut wajahnya berubah menjadi tersenyum. Ia kembali menarik tanganku dan berlari menuju skyline.



At Skyline
Author POV


"sudah ah! aku tidak mau bermain lagi! hahaha.." gelak tawa mereka memenuhi skyline. Setelah puas bermain kejar - kejaran dan petak umpet berdua, *yaduuuh..... -___-"* mereka beristirahat dibawah pohon rindang dan membicarakan banyak hal.
"Kwangmin ah~" panggil Jin Young.
"ya??" sahut Kwangmin sambil tersenyum. Suasana hening sejenak.
"Nampaknya, pertemuan kita cukup sampai disini saja.." lirih Jin Young sambil berdiri menghadap Kwangmin.
"eh?? apa maksudmu?!" Kwangmin tidak mengerti. Jin Young merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari punggungnya.
"a.. aku.. aku..." BBRREEETTT!!! Belum selesai Jin Young berbicara, terbentang sayap besar di punggungnya.
"Ji.. Jin Young ah.." shock Kwangmin.
"Gwaenchana.. aku tidak apa - apa.. aku percaya aku akan dilahirkan kembali.. sampai jumpa.." Jin Young mulai terbang. Kwangmin berusaha meraih tangan Jin Young tapi tidak sampai. Belum Kwangmin berteriak untuk melegakan perasaannya, tiba - tiba sebuah suara memanggilnya.


Author POV end



Kwangmin POV

"Jagiya!!" suara??
"Jagiya kau tidak apa - apa??" suara itu makin keras.
"jagiya! ayo bangun.." aku kenal suara ini.. ini kan, suara kamu??
"syukurlah akhirnya kau sadar.." kamu bersyukur dan memelukku sambil menangis. Eh?? memangnya aku diamana?? kenapa ada di rumah sakit?? Setauku, aku ada di skyline tadi..
"Kau koma selama 2hari penuh.." jelasmu masih sambil menangis. Aku menoleh ke sekelilingku, ada keluarga yang sedang menangisi kepergian anggota keluarganya.
"Jin Young ah~~" tangis ibunya dengan terurai air mata *elah ni bahasa.. =="*
Jin Young.. tunggu! maksudnya Han Jin Young?! batinku tidak tenang. Aku tidak bisa berbuat apa - apa karena masih terpengaruh obat tidur. Tak lama aku melihat kamu dengan kedua orangtuaku menghampiriku. Aku melihat ke langit - langit. Jin Young telah pergi dengan senyuman dan sayap besarnya.
"Kuharap kau tidak kesepian lagi disana.. Jin Young ah~" batinku





3tahun kemudian.

sudah 3tahun semenjak aku koma dulu. Orang - orang berpikir, bahwa transplantasi jantungku akan gagal dibandingkan Jin Young karena kondisiku yang lemah. Aku baru tahu ternyata aku dan Jin Young dulu menerima donor jantung dari pasangan suami istri yang meninggal karena kecelakaan. Dokter beroptimis bahwa Jin Young yang akan hidup. Tapi ternyata, nasib berkata lain. Tiba - tiba tubuh Jin Young mengalami penolakan terhadap jantungnya dan itulah yang membuatnya koma seminggu dan akhirnya meninggal.
"Jagiya~" panggil kamu membuyarkan lamunanku.
"kau kenapa??" tanyamu
"ah tidak.. aku hanya sedang menikmati suasana taman ini saja.." kataku sambil menatap matamu lekat - lekat
"apa yang kau nikmati?? disni hanya segerombolan anak kecil yang bermain kok.." protesmu dengan wajah lucumu. Aku hanya tersenyum sambil mencubit pipimu dan berkata "Kau akan mengerti jika sudah pernah ke skyline.."





THE END






yak!! endingnya berbeda 180 derajat dengan apa yang kutulis dibuku! -___-" tak apalah.. bagus g nya, please leave a comment or contact me on twitter @R_haedictator :DD
kamsahamnida.. *bowing MySpace